A. KETENTUAN SUJUD
SYUKUR
Bersyukur (berterima kasih) kepada sesama
manusia lebih cenderung menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun
bersyukur kepada Allah swt. lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua
kenikmatan adalah pemberian dari Allah. Inilah yang disebut sebagai syukur.
Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari bahwa
kenikmatan bukan diberikan oleh Allah. Kufur nikmat berpotensi merusak
keimanan.
Syukur secara bahasa artinya adalah
terimakasih, dan menurut istilah sujud
syukur adalah sujud
yang dilakukan sebagai
tanda terima kasih
seorang hamba kepada Sang
Pencipta, yaitu Allah swt. Oleh karena
itu, sujud syukur merupakan
ungkapan rasa terima kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada kita.
Mensyukuri nikmat yang Allah berikan
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya, yaitu sujud
syukur. Dengan demikian,
sujud syukur merupakan perwujudan dari ungkapan
rasa terima kasih seorang hamba
kepada Tuhannya dalam rangka
mencapai rida-Nya.
Firman Allah :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya :
”Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي
وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya
: ”Karena itu,
ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS.
Al-Baqarah :152)
2.
Hukum Bersyukur dan
Sujud Syukur
Hukum bersyukur kepada Allah swt adalah wajib.
Kapan pun, dalam kondisi apapun seseorang diwajibkan untuk terus mensyukuri
nikmat Allah. Sebab apapun yang diberikan Allah Swt. kepada kita itulah yang
terbaik buat kita. Kita wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir
tersebut tidak kita sukai
Sementara itu hukum bersyukur dengan cara
melakukan sujud syukur adalah sunnah.
Hadits Rasullullah saw :
عَنْ اَبِى بَكْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اِذَا أّتَاهُ اَمْرٌ يَسَّرَهُ اَوْ بُشِّرَبِهِ
خَرَّسَاجِدًا شُكْرًالِلَّهِ تَعَالَى (رواه ابو داود وابن ماجه والترمذي وحسنه)
Artinya: "Dari Abu Bakrah,
sesungguhnya Rasulullah saw. apabila mendapat sesuatu yang menyenangkan atau
diberi khabar gembira segeralah tunduk sujud sebagai tanda syukur
kepada Allah swt." (H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Turmudzi
yang menganggapnya sebagai hadits hasan).
Dalam hadits lain dijelaskan sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، أَنّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنِّي لَقِيتُ
جَبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ فَبَشَّرَنِي وَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ، يَقُولُ:
مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ
عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ شُكْرًا
Artinya: " Dari ‘Abdurrahmaan
bin ‘Auf: Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Aku bertemu dengan Jibriil ‘alaihis-salaam, lalu ia memberikan kabar
gembira kepadaku dengan berkata : ‘Sesungguhnya Rabbmu telah berfirman :
Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadamu, maka aku akan mengucapkan
shalawat kepadanya. Barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu, maka aku akan
mengucapkan salam kepadanya’. (Mendengar hal itu), aku pun bersujud kepada
Allah bersyukur kepada-Nya”. (H.R. Baihaqi dan Hakim)
3.
Sebab-Sebab Sujud
Syukur
Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan
sujud syukur adalah :
a.
Karena ia mendapat nikmat dan karunia dari
Allah swt
b.
Mendapatkan berita yang menyenangkan.
c.
Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan
menimpanya.
Dalam
prakteknya, ada hal-hal
yang menyebabkan Nabi
Muhammad saw dan
shalat melaksanakan sujud syukur, yaitu :
a. Ketika Nabi Muhammad saw mendapat surat dari
Ali yang isinya kabar
gembira bahwa suku Hamzan masuk Islam.
b. Ketika malaikat jibril memberi kabar gembira kepada Nabi Muhammad saw.
bahwa orang yang selalu bershalawat
kepada Nabi Muhammad saw. akan diberi
rahmat dan keselamatan.
c. Ketika
mendengar kematian Musailamah
al-Kadzdzab mati, Abu
Bakar melaksanakan sujud syukur.
d. Ka`ab
bin Abdul Malik
melaksanakan sujud syukur
ketika mendengar bahwa
tobatnya diterima oleh Allah swt.
4.
Rukun Sujud Syukur
a. Niat (di dalam hati)
b. Takbiratul ihram
c. Sujud
d. Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e. Salam
Pada sujud syukur tidak disyaratkan wudhu, suci
pakaian dan tempat, juga tidak disyaratkan adanya takbir dan menghadap kiblat.
Walaupun demikian dianjurkan untuk bersih badan, pakaian dan tempat sebelum
melaksanakan sujud syukur, dan menghadap kiblat jika memungkingkan.
Niat sujud sujud adalah:
نَوَيْتُ سُجُودَ الشُّكْرِ للهِ تَعَالٰى
Ketika melakukan sujud syukur, hendaklah
membaca doa sebagai berikut :
رَبِّ اَوْزِعْنِي اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ
الَّتِي اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَاَدْخِلْنِى
بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham
untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu
yang saleh". (QS. An-Naml: 19)
Bisa juga dengan ini
سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا
حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي
ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي , اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ
وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya: "Maha Suci Engkau. Ya Allah,
Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai
pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan
pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari
hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha
Menerima taubat dan Maha Penyayang."
5.
Manfaat Sujud Syukur
a. Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt.,
karena nikmat, karunia dan anugrah hanya datang dari Nya.
b. Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang
diraih manusia berasal dari Allah swt
c. Akan menambah nikmat Allah, karena orang yang
bersyukur akan ditambah nikmatnya.
d. Di akherat akan disediakan tempat yang istimewa
bagi manusia yang pandai bersyukur.
6.
Praktek Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan secara
spontan. Misalkan, ketika seseorang mendapatkan nikmat, atau baru saja
mendapatkan kabar yang menggembirakan, maka seketika itu juga ia melakukan
sujud syukur tanpa menunda-nundanya. Meskipun boleh-boleh saja seseorang
melakukan sujud syukur setiap hari, setiap ba’da shalat, atau kapan pun
ia mau. Tetapi sujud syukur lebih dianjurkan dilakukan oleh seseorang yang baru
saja mendapat kenikmatan-kenikmatan yang spesial seperti Lulus Ujian, naik
kelas, memenangi lomba tingkat nasional, dan lain sebagainya.
Kenikmatan-kenikmatan tersebut tidak terjadi belum tentu kita dapatkan setahun
sekali. Adapun cara melakukannya adalah dengan satu kali sujud dan dilakukan di
luar shalat. Meskipun syarat sujud syukur boleh tidak suci tetapi tentunya
lebih baik (afdhal) bila melakukan selagi suci dari hadast dan najis.
Caranya,
yaitu sebaiknya suci
dari hadas dan
najis, berdiri menghadap kiblat,
kemudian niat sujud syukur
bersamaan takbiratul ihram, setelah itu langsung sujud satu kali, lalu duduk
untuk mengucapkan salam.
B. KETENTUAN SUJUD
TILAWAH
Manusia
tidak memiliki kekuatan dan kemampuan apapun tanpa pertolongan Allah.
Dengan pernyataan demikian,
tidak ada alasan
bagi kita untuk
sombong dan congkak. Sebab kita tidak memiliki apa-apa,
semua yang ada hanyalah titipan Allah yang sewaktu-waktu akan diambil oleh-Nya.
Menurut bahasa tilawah berarti bacaan.
Sedangkan menurut istilah sujud tilawah ialah sujud yang dikerjakan pada saat
membaca atau mendengar ayat-ayat "sajdah" dalam AI-Qur'an. Sujud
tilawah dilakukan untuk
menyatakan keagungan Allah swt.
dan sekaligus pengakuan bahwa diri
kita ini sangat kecil dan
lemah di hadapan
Allah, karena Allah adalah Sang
Pencipta alam semesta
dan pemberi semua
anugerah yang kita
miliki.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ
اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِى يَقُولُ يَا وَيْلَهُ – وَفِى رِوَايَةِ أَبِى
كُرَيْبٍ يَا وَيْلِى – أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ
الْجَنَّةُ وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِىَ النَّارُ
“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu
dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan
berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya
surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan,
sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim )
Hukum sujud tilawah adalah sunnah, Namun apabila dalam shalat jama'ah makmum wajib
mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka
makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmumpun tidak
boleh sujud sendirian.
Nabi saw bersabda:
كَانَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقْرَأُ سُورَةً
فِيهَا سَجْدَةٌ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ مَعَهُ حَتَّى مَا يَجِدُ بَعْضُنَا
مَوْضِعًا لِمَكَانِ جبْهَتِهِ
“Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah
membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu
beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami
tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2.
Syarat dan Rukun
Sujud Tilawah
Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut:
- Suci dari
hadats dan najis, baik badan, pakaian maupun tempat
- Menutup aurat
- Menghadap ke
arah kiblat
- Setelah
mendengar atau membaca ayat sajdah
Sedangkan rukun sujud tilawah sama dengan rukun
sujud syukur, yaitu:
a. Niat (di dalam hati)
b. Takbiratullhram
c. Sujud
d. Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
e. Salam
3.
Tatacara Sujud
Tilawah
Cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu:
a. Ketika kita berada dalam shalat
-
Jika shalat sendirian, caranya: begitu mendengar
atau membaca ayat sajdah dalam shalat, hendaklahsujud sekali, kemudian kembali
berdiri meneruskan bacaan ayat tersebut dan meneruskan shalat. Namun apabila
dalam shalat jama'ah makmum wajib mengikuti imam. Artinya jika imam membaca
ayat sajdah lalu bersujud, maka makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak
sujud, maka makmum pun tidak boleh sujud sendirian
b. Ketika diluar shalat.
Begitu selesai membaca atau mendengar ayat
sajdah, maka langsung menghadap kiblat dan niat melakukan sujud tilawah.
Bertakbir (seperti takbirotul ihrom) kemudian langsung sujud dan membaca
doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk kemudian salam (seperti dalam
shalat biasa).
1. Niat Sujud Tilawah
نَوَيْتُ سُجُوْدَ التِّلاَوَةِ لِلّٰه تَعَالٰى
Artimya: Saya berniat sujud tilawah hanya
karena Allah swt.
2. Bacaan dalam Sujud Tilawah
Ketika sujud tilawah, hendaklah membaca doa di
bawah ini :
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ
سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ
الْخَالِقِينَ
Artinya: "Wajahku bersujud kepada
Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya
dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta." (HR. Tirmizi)
4.
Sebab-Sebab Sujud
Tilawah
Seseorang
melakukan sujud tilawah
karena ia membaca
ayat-ayat sajdah atau mendengar bacaan
ayat-ayat sajdah. Di
dalam Al-Qur'an terdapat
15 ayat yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu
sebagai berikut :
- Surat al-A`raf
ayat 206:
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
Artinya : “Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi
Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan
mereka mentasbihkan-Nya dan
Hanya kepada-Nya-lah mereka
bersujud”
- Surat ar-Ra'du
ayat 15:
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud
(patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri
ataupun terpaksa (dan
sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari”.
- Surat an-Nahl
ayat 49 :
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Artinya : “Dan kepada Allah sajalah bersujud
segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang
melata di bumi dan
(juga) para ma]aikat,
sedang mereka (malaikat)
tidak menyombongkan diri
- Surat al-Isra`
ayat 107
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ
الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ
لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
Artinya : “Sesungguhnya
orang-orang yang diberi
pengetahuan sebelumnya apabila
Al-Quran dibacakan kepada
mereka, mereka menyungkur
atas muka mereka
sambil bersujud”
- Surat Maryam
ayat 58:
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ
نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا
وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا
وَبُكِيًّا
Artinya
: “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang
yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari
orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
- Surat al-Hajj
ayat 18:
لَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ
وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ
حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ
إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ ۩
Artinya
: “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah
bersujud apa yang ada di
langit, di bumi, matahari, bulan,
bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian
besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang Telah ditetapkan azab atasnya.
dan barangsiapa yang dihinakan
Allah Maka tidak
seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia
kehendaki”.
- Surat al-Hajj
ayat 77:
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا
وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”
- Surat al-Furqan
ayat 60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ
قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka,
"Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang", mereka menjawab,
"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan
Yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud
itu) menambah mereka jauh (dari iman).
- Surat An Naml
Ayat 26
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ
Artinya : Allah, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai Arsy yang besar.
- Surat As Sajdah
Ayat 15
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا
ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan
ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya,
sedang mereka tidak menyombongkan diri.
- Surat Fussilat
Ayat 38
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ
يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
Artinya : Jika mereka menyombongkan diri, maka
mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang
hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.
- Surat An Najm
Ayat 62
فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا
Artinya : Maka bersujudlah kepada Allah dan
sembahlah (Dia).
- Surat Al
Insyiqaq Ayat 21
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا
يَسْجُدُونَ
Artinya : Dan apabila al-Qur'an dibacakan
kepada mereka, mereka tidak bersujud,
- Surat Al Alaq
Ayat 14
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
Artinya : sekali-kali jangan, janganlah kamu
patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),
- Surat Sad Ayat
24
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ
وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Artinya : Dan mereka menyungkur atas muka
mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
Biasanya di mushaf Al-Qur’an, untuk menandai
bahwa ayat tersebut adalah ayat sajdah maka terdapat tanda kubah masjid dan
terdapat tulisan سَجْدَةٌ di sebelah ayat-ayat sajdah tersebut.
5.
Praktek Sujud Tilawah
Sujud tilawah dilakukan dengan cara
bertakbir, lalu sujud
satu kali, kemudian berdiri lagi
untuk melanjutkan shalatnya. Tetapi apabila seseorang sedang tidak shalat, lalu
ia mendengar bacaan ayat sajdah
maka hendaklah ia
bersuci dari hadas
dan najis, menutup
aurat dan menghadap kiblat,
kemudian takbiratul ihram, lalu sujud satu kali, setelah itu duduk dan diakhiri
dengan salam. Pada
waktu sujud hendaklah
membaca doa sebagaimana
telah dijelaskan di atas.
C. Persamaan dan
Perbedaan Sujud Tilawah dengan Sujud Syukur
Adapun persamaan sujud syukur dan sujud tilawah
adalah:
a. Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya
dilakukan sekali sujud saja.
b. Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan
pada waktu-waktu dilarang shalat
c. Hukum sujud tilawah dan sujud syukur adalah
sunnah
d. Pada sujud tilawah dan sujud syukur tidak
disyaratkan berwudhu terlebih dahulu, selama badan, tempat dan pakaian bersih
Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:
a. Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat
maupun di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar
shalat dan tidak boleh melakukan sujud syukur di saat shalat.
b. Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau
membaea ayat-ayat sajadah, sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat
nikmat dari Allah SWT. atau karena terhindar dari bahaya yang menganeam dirinya

